Meeting di Alterra selalu lebih hidup jika ada Khoirul.
Jelas, Khoirul adalah seorang pendengar dan komunikator yang baik. Kata-kata yang keluar dari mulutnya jelas, ringkas, dan tepat sasaran. Ekspresinya saat mendengar selalu positif dan penuh perhatian. Dia juga rajin mengonfirmasi balik poin-poin yang dijelaskan lawan bicaranya dan bahkan membantu mereka untuk mengelaborasinya sehingga jadi lebih tajam.
Tapi, yang benar-benar unik dari Khoirul adalah atmosfer keterbukaan yang dia sebarkan. Inilah yang selalu berhasil membuat meeting jadi lebih hidup dan produktif.
Ada 3 faktor utama yang menyebabkan hal tersebut, yaitu:
1. Khoirul adalah orang yang tidak pernah malu untuk terlihat bodoh.
Semua ketidaktahuan dan kebingungan yang dialaminya langsung ditanyakan oleh Khoirul. Tidak ada rasa malu sedikit pun atau dikait-kaitkan dengan posisi ataupun level senioritasnya. Saat tidak tahu, dia akan bilang tidak tahu dan bertanya. Sikap rendah ego inilah yang menginspirasi orang lain untuk juga berani bertanya.
2. Khoirul selalu berani untuk langsung menyuarakan ketidaksetujuannya.
Tidak peduli jabatan lawan bicaranya, Khoirul akan langsung bilang apa pun opini dan ketidaksetujuannya—namun tentunya dengan cara komunikasi yang tetap positif. Khoirul yakin sikapnya itu tidak membuat meeting jadi berlarut-larut, karena sebelumnya di awal meeting, Khoirul selalu berusaha memastikan adanya sosok pengambil keputusan. Bagi Khoirul, yang terpenting opininya sudah dipertimbangkan oleh tim. Khoirul juga sering mencontohkan dan selalu mengapresiasi sikap tidak-sepakat-dan-komit**. Sikap tersebut baru bisa terjadi jika semua pendapat sudah ditimbang. Mantra yang Khoirul percaya: “No buy-in without weigh-in”.
3. Khoirul melihat pendapatnya, bukan siapa yang mengutarakannya.
Mereka yang belum pernah satu meeting dengan orang seperti Khoirul mungkin akan menyangka bahwa Khoirul kurang berpendirian. Dia bisa dengan dengan mudah mengubah sudat pandangnya dalam suatu meeting. Bagi Khoirul, yang terpenting adalah logis atau masuk akal.
Jika dia mendengar pendapat orang lain yang lebih masuk akal dari pendapatnya, Khoirul akan langsung mengapresiasi orang tersebut dan mengubah posisinya. Menariknya, Khoirul bisa mengubah pandangannya hingga 180° di tengah meeting hanya karena pembicaraan-pembicaraan di kepalanya sendiri.
Khoirul sadar, kemampuannya dalam berpikir kritis memegang peranan penting di sini. Untuk itu, di waktu senggang, Khoirul berlatih cara berpikir kritis melalui berbagai situs, salah satunya bookofbadarguments.com.
**) Disagree-and-commit: sikap menyetujui dan mendukung keputusan tim meskipun berbeda dengan pendapat dia